Archive | Januari 24, 2011

Pemprov Jabar Kini Memiliki Databese Aset

 

 

BANDUNG, (PRLM).-Pemprov Jabar sudah memiliki database aset/barang daerah berbasis web. Namun, untuk saat ini database itu baru bisa diakses oleh publik secara terbatas.

 

Database aset daerah itu diramu dalam sebuah program bernama Aplikasi Teknologi Informasi Siklus Barang Daerah (Atisisbada), dan sudah berisi beragam informasi aset daerah, serta bisa dikaitkan dengan aplikasi google map.

 

Dengan demikian, lokasi detil aset daerah itu bisa langsung ditampilkan di layar komputer. Saat ekspos Atisisbada di ruang Asisten Administrasi Pemprov Jabar, Jumat (21/1), ditunjukan bagaimana berbagai aset daerah, baik tanah, bangunan, dan benda bergerak, sudah masuk di database itu bersama detilnya. Namun, sampai saat ini proses input data aset dari buku inventaris ke dalam database masih belum selesai.

 

“Harap maklum saja, aset dan barang milik daerah yang kita miliki jumlahnya ribuan. Total harga perolehannya pun mencapai Rp 12,4 triliun. Kalau dinilai dengan harga yang berlaku sekarang mungkin mencapai ratusan triliun,” kata Asisten Administrasi, Iwa Karniwa.

 

Iwa mengatakan, pengembangan database digital berbasis web itu sebagai jawaban atas tantangan kemajuan jaman. Dengan menggunakan teknologi informasi, maka pemantauan siklus aset daerah bisa dilakukan lebih teliti. Database itu pun bisa diakses langsung oleh setiap SKPD Pemprov Jabar, sebagai pihak yang memanfaatkan aset-aset daerah itu.

 

Juga dijelaskannya, pengambangan database aset daerah digital, merupakan jawaban atas opini BPK RI mengenai aset daerah. Pada 2008, BPK RI masih memberi opini wajar dengan pengecualian atas pengelolaan aset daerah Pemprov Jabar.

 

Sejak saat itu, Biro Aset dan Pengelolaan Barang Daerah mulai mengembangkan database yang lebih valid. “Tahun 2010 juga masih WDP. Kita harapkan dengan mulai berfungsinya aplikasi ini, kita bisa mendapat WTP pada 2011,” kata Iwa.

 

Menurut Kabiro Aset dan Pengelolaan Barang Daerah, Sucipto, awalnya database digital yang dimiliki oleh Pemprov Jabar hanya berbasis LAN, dan bernama Aplikasi Teknologi Informasi Siklus Logistik (Atisislog). Kemudian, karena kebutuhan yang meningkat, aplikasi itu dibuah menjadi berbasis web.

 

“Tadinya kita rencananya pada Desember 2010, semua data aset daerah sudah selesai dimasukkan ke dalam aplikasi ini. Tetapi ternyata tidak berhasil. Kita meminta waktu lagi, mengingat data aset yang kita miliki sangat banyak. Mudah-mudahan pada semester pertama tahun 2011 input data sudah selesai,” kata Sucipto.

 

Dijelaskannya, walau input data digital belum selesai, tapi input data secara manual sudah lengkap dan tercatat di buku inventaris. Data-data di buku inventaris itu pun beberapa masih harus dicek ulang, agar data yang ditampilkan di format digital sudah benar-benar valid.

 

Berdasarkan hasil audit 2009 (hasil audit 2010 masih belum selesai), aset Pemprov Jabar bernilai Rp 12,4 triliun. Aset itu terdiri dari tanah senilai Rp 5,6 triliun, peralatan dan mesin senilai Rp 903 milyar, gedung dan bangunan senilai Rp 923 milyar, jalan dan irigasi senilai Rp 4,96 triliun, aset tetap senilai Rp 17,3 milyar, dan konstruksi dalam pengerjaan senilai Rp 22,1 milyar.

 

“Dalam waktu dekat Atisisbada ini akan kita ekspos di Komisi A DPRD Jabar,” kata Iwa Karniwa. (A-132/kur)***

 

Jumat, 21/01/2011

 

Sumber :  http://www.pikiran-rakyat.com/node/132928